Hadis Nabi mengenai wanita.

Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".

Selasa, 06 April 2010

Kata-Kata HIKMAH

• Kecantikan yang abadi terletak pada keelokkan adab dan ketinggian ilmu seseorang, bukan terletak pada wajah dan pakaiannya  (Hamka)


• Yang meninggikan darjat seseorang ialah akal dan adabnya, bukan asal keturunannya  (Aristotle)

• Adab dan sopan itu lebih penting daripada makan dan minum  (Aristotle)

• Mahkota adab dan sopan santun lebih tinggi nilainya daripada mahkota yang bertahtakan ratna dan mutu manikam  (Budiman)

• Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras  (Hamka)

• Bertambah kuat kepercayaan kepada agama, bertambah tinggi darjatnya di dalam pergaulan hidup, dan bertambah naik tingkah laku dan akal budinya  (Hamka)

• Pergaulan mempengaruhi didikan otak. Oleh itu, untuk kebersihan jiwa hendaklah bergaul dengan orang-orang beradab dan berbudi mulia yang dapat kita kutip manfaatnya  (Hamka)

• Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati  (Imam Al-Ghazali)

• Undang-undang adab dan budi pekerti membentuk kemerdekaan bekerja. Undang-undang akal membentuk kemerdekaan berfikir. Dengan jalan menambah kecerdasan akal, bertambah murnilah kemerdekaan berfikir (Hamka)

• Di dalam medan hidup, ada beberapa undang-undang yang harus dijaga dan diperhatikan. Ada yang berhubungan dengan kesihatan tubuh, dengan keberesan akal dan yang berhubung dengan kemuliaan adab dan budi  (Hamka)

• Kata Hukama,  Hendaklah adab sopan anak-anak itu dibentuk sejak kecil kerana ketika kecil mudah membentuk dan mengasuhnya. Belum dirosakkan oleh adat kebiasaan yang sukar ditinggalkan  (Hamka)

• Mengikut adab kesopanan, tetamu yang tidak menghormati diri dan tidak menghormati ahli rumah yang ditemui, bukanlah orang yang patut dihormati  (Hamka)

• Orang beradab pasti pandai menghormati keyakinan orang lain, walaupun dia sendiri tidak sesuai dengan keyakinan itu  (Hamka)

• Sesungguhnya orang yang termasuk orang yang baik-baik ialah orang yang paling baik akhlak dan adab sopannya  (Maksud hadis)

Senin, 29 Maret 2010

Cahaya Aurat

Bukan berarti terlepas segalanya
Bukan pula sekehendak hati berbuat
Lihatlah... di depan tangga berliku
Kerikil-kerikil tajam menghadang

Onak duri tumbuh mekar dan liar
Lebih beringas dari sorotan hawa nafsu
Mulai sekarang..??

Siapa bisa menemukan cahaya
Ialah "SUAMI" bukan sembarang manusia

Jika aurat dipamerkan di jalanan dan koran
Allah akan mengambil cahaya itu..!!
Yang tertinggal hanya....
Paha mulus dan bentuk pinggul.

Kamis, 25 Maret 2010

Ya Ukhti.. Jangan Pakai Wewangian yah..

Dari Abu Musa Al-Asyari bahwasannya ia berkata: Rasulullah bersabda: "Siapapun wanita yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina." (An-Nasai II/283; Abu Daud II/192; At-Tirmidzi IV/17; Ahmad IV/100, Ibnu Khuzaimah III/91; Ibnu Hibban 1474; Al-Hakim II/396 dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).


Dari Zainab Ats-Tsaqafiyah bahwasannya Nabi bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian (kaum wanita) keluar menuju masjid, maka jangan sekali-kali mendekatinya dengan (memakai) wewangian." (Muslim dan Abu Awanah dalam kedua kitab Shahih-nya; Ash-Shabus Sunan dn lainnya).

Dari Abu Hurairah bahwa ia berkata: Rasulullah bersabda: "Siapapun wanita yang memakai bakhur (wewangian yang berasal dari pengasapan), maka janganlah ia menyertai kami dalam menunaikan shalat Isya yang akhir." (ibid)

Dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah: Bahwa seorang wanita berpapasan dengannya dan bau wewangian menerpanya. Maka Abu Hurairah berkata: Wahai hamba Allah ! Apakah kamu hendak ke masjid ? Ia menjawab: Ya. Abu Hurairah kemudian berkata : Pulanglah saja, lalu mandilah ! karena sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda : "Jika seorang wanita keluar menuju masjid sedangkan bau wewangian menghembus maka Allah tidak menerima shalatnya, sehingga ia pulang lagi menuju rumahnya lalu mandi." (Al-Baihaqi III/133; Al-Mundziri III/94).

Alasan pelarangannya sudah jelas, yaitu bahwa hal itu akan membangkitkan nafsu birahi. Ibnu Daqiq Al-Id berkata : Hadits tersebut menunjukkan haramnya memakai wewangian bagi wanita yang hendak keluar menuju masjid, karena hal itu akan dapat membangkitkan nafsu birahi kaum laki-laki (Al-Munawi dalam Fidhul Qadhir dalam mensyarahkan hadits dari Abu Hurairah).

Saya (Al-Albany) katakan : Jika hal itu saja diharamkan bagi wanita yang hendak keluar menuju masjid, lalu apa hukumnya bagi yang hendak menuju pasar, atau tempat keramaian lainnya ? Tidak diragukan lagi bahwa hal itu
jauh lebih haram dan lebih besar dosanya. Al-Haitsami dalam kitab AZ-Zawajir II/37 menyebutkan bahwa keluarnya seorang wanita dari rumahnya dengan memakai wewangian dan berhias adalah termasuk perbuatan kabair (dosa besar) meskipun suaminya mengizinkan.

RESEP KUE ABADI


Bagi yang sudah menikah, kue perkawinan ini diperlukan untuk mengingatkan dan untuk direnungkan.
Bagi yang belum menikah kue ini untuk bahan masukan, supaya jangan salah adonan. Silakan mencoba !!!

KUE PERKAWINAN
Bahan :
1 pria sehat,
1 wanita sehat,
100% Komitmen,
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.

Bumbu:
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
1 bungkus doa,
2 sendok teh telpon-telponan,
5 kali ibadah/hari
(Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang).

Tips:
- Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.
- Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat
mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT
IBADAH, walupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.)
- Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena
walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen
atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
- Gunakan Kasih sayang cap "DAKWAH" yang telah mendapatkan
penghargaan ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.


Cara Memasak:
- Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni.
- Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata.
- Masukkan niat yang murni kedalam loyang dan panggang dengan api merata sekitar 30 menit didepan penghulu.
- Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan bumbunya.
- Kue siap dinikmati.



Catatan:
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan hangat. Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek "Tempat Ibadah".
Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.
Selamat mencoba, dijamin semuanya halal koq!...



Subhanallah.
Terimakasih, Mia.
180507 - 10:12